🔥 Buletin digital terbaru kami telah terbit! Baca disini! 👈

Website Native vs WordPress. Mending Mana?

Website Native vs WordPress

Website Native vs WordPress. Mending Mana?

Halo, terimakasih sudah mampir baca-baca di blog Solusi Digital. Pada artikel ini kami akan memberikan penjelasan tentang Website Native vs WordPress. Solusi Digital adalah brand resmi dari PT Solusi Digital Industri yang merupakan Software Company dengan produk utama adalah Custom/Native Development. Artinya, produk utama kami adalah jasa pembuatan website & aplikasi mobile dengan teknologi native seperti Framework Codeigniter, Laravel, Ionik, Flutter, Swift, dll. Kemudian bagaimana dengan WordPress? apakah hanya sebagai produk retail saja dan tidak ada prioritas?. Tentu saja tidak, WordPress merupakan solusi cerdas dan cepat untuk pembuatan website dengan proses yang lebih umum. Bahkan jika ditarik lebih jauh secara keilmuan pemrograman, sebenarnya tidak ada perbedaan khusus antara Native PHP dengan WordPress. WordPress sendiri pada dasarnya adalah Native PHP yang sudah dikembangkan menjadi sebuah CMS, jadi sama saja. Namun pada artikel ini kita akan bahas lebih spesifik, yaitu alasan kenapa website native harganya lebih mahal daripada website yang dibangun menggunakan WordPress.

Website Native vs WordPress. Kok Harganya Beda?

Faktor utama yang membedakan harga adalah pada kebutuhan. Proses bisnis setiap usaha pasti berbeda-beda, ada yang sifatnya umum dan ada yang sifatnya khusus. Bisnis yang sifatnya umum itu misalnya

  1. Jasa rental mobil
  2. Sales mobil Honda
  3. Pembuatan reklame/neonbox
  4. Jasa pembuatan teralis rumah
  5. Toko online kaos/baju/clothing/hijab (bisa umum, bisa khusus)
  6. Dll

Jenis bisnis diatas sifatnya umum, jadi kalau ingin membuat website bisa dibilang memiliki alur yang umum juga. Tidak ada fitur khusus/spesifik yang harus diberikan di website. Bisnis ini sebaiknya membangun website menggunakan WordPress agar tidak memakan cost yang terlalu tinggi.

Use case pertama : Pak Agung adalah pengusaha rental mobil di Yogyakarta. Website untuk jasa rental mobil biasanya berupa profil usaha yang menampilkan listing mobil & harganya saja. Kemudian pengunjung bisa menghubungi penyedia jasa/pemilik website untuk order. Tidak ada alur khusus/spesial dari proses jual belinya. Maka dari itu, WordPress adalah solusinya.

Use case kedua : Ibu Yumna adalah pengusaha baju polos yang biasanya jualan online di Instagram. Beliau ingin membuat website dengan proses jual beli yang standard saja. Mulai dari buka website, lihat produk, klik beli/tambahkan ke keranjang, checkout, bayar dan selesai. Tidak ada alur khusus dari proses perbelanjaanya. Toko online jenis ini sebaiknya dibangun menggunakan WordPress.

Itulah alasan kenapa WordPress lebih murah daripada Native. Proses jual beli atau alur di websitenya terhitung umum atau sederhana. Pricelist website toko online WordPress bisa dilihat disini, sedangkan untuk website perusahaan bisa dilihat disini.

Website Native vs WordPress. Memangnya kapan Harus Pakai Native?

Ok, kita coba bahas lebih detail dengan langsung menggunakan use case ya.

Use case pertama : Ibu Iris adalah seorang pengusaha fashion muslim. Beliau menginginkan website toko online dengan sistem membership untuk para resellernya. Jadi reseller bisa mendapatkan harga khusus setelah bergabung via website. Selain itu, setiap pembeli yang sudah punya akun di website akan mendapatkan poin setelah belanja. Poin ini bisa ditukarkan dengan diskon atau merchandise dilain waktu.

Use case kedua : Pak Abizard adalah pengusaha custom case untuk handphone. Beliau ingin membuat website yang bisa desain casing handphone secara online. Dan suatu saat nanti, Pak Abizard juga ingin membangun aplikasi Android & iOS-nya.

Untuk kasus Ibu Iris & Pak Abizard diatas, kami sangat merekomendasikan untuk membangun website menggunakan Native Development. Memang betul sebenarnya bisa juga menggunakan WordPress, namun limitasinya akan terlalu banyak dan mungkin tidak akan maksimal.

Berapa Kisaran Harga Website Native & WordPress?

Untuk Website Native berkisar antara 50 juta s/d 2M. Bisa juga lebih apabila scope-nya sudah masuk ke level startup atau marketplace skala global.

Untuk website yang dibangun menggunakan WordPress itu masih bisa diakomodir dengan harga dibawah 12.5 juta. Dalam beberapa website tertentu, bahkan ada yang dibawah 1 juta rupiah. Tentu sebaiknya semua dikonsultasikan terlebih dahulu.

Baik, kami rasa penjelasan ini sudah cukup menjawab pertanyaan tentang perbedaan Website Native dengan WordPress. Apabila ada yang belum jelas, silahkan hubungi kami untuk konsultasi. Kami ramah & berpengalaman dalam memberikan solusi.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
Pinterest

2 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi via WhatsApp
1